Info Kota Pati - Di Kawasan Pegunungan Kendeng Utara Kabupaten Pati dalam sepuluh tahun terakhir terjadi tarik menarik atas manfaat dan fungsi kawasan.
Satu pihak berbicara pentingnya kawasan itu dilestarikan untuk menopang keberlangsungan sektor pertanian, kelompok lain merencanakan kegiatan penambangan dengan alasan untuk maksimalisasi pemanfaatan sumberdaya.
Selama proses pro dan kontra, ketegangan pun terjadi dan merembet kepada berbagai urusan. Hubungan sosial pun terganggu.
Lepas dari kepentingan itu, Society for Health, Education, Environment and Peace Indonesia Foundation (Yayasan Sheep Indonesia) bersama Indonesia Dragonfly Society (IDS) melakukan penelusuran di Desa Larangan Kecamatan Tambakromo dan Desa Brati Kecamatan Kayen.
Di dua desa itu, mereka menemukan beragam jenis capung, kupu-kupu dan burung yang masih eksis di Pegunungan Karst Kendeng Utara yang merupakan bukti bahwa kawasan tersebut masih stabil.
”Ketiga makhluk itu memiliki kepentingan secara spesifik dalam mendukung keberlangsungan hidup manusia. Bagi capung, jernihnya mata air dan aliran sungai dan fasilitas tenggeran memungkinkan mereka berkembang biak dengan baik. Bagi burung, kawasan itu juga berfungsi sebagai persinggahan bagi mereka yang berimigrasi. Dengan demikian tidak seharusnya dipandang sebagai ladang kapital saja,” kata pakar Biologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Karyadi Baskoro dalam bedah buku “Sisi Lain Kendeng Utara: Keanekaragaman Capung, Kupu-kupu, Burung Pegunungan Karst Kendeng Pati Jawa Tengah” di Ruang Badan Anggaran lantai 4 DPRD Jateng Jalan Pahlawan Semarang.
Diskusi dan bedah buku yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang bekerjasama dengan Yayasan Sheep Indonesia (YSI) dan IDS itu juga menghadirkan Edi Faisol dari AJI Semarang, Heri Sasmito Wibowo (Yayasan Sheep Indonesia) dan Wahyu Sigit Rahardi (Indonesian Dragonfly Society) serta dihadiri para para akademisi, mahasiswa, aktivis lingkungan dan perwakilan SKPD Kabupaten Pati, SKPD Provinsi Jawa Tengah dan anggota DPRD Jateng.
(Sukron/CN34/SM Network) sumber suaramerdeka.com