PATI – Untuk kali pertama di dunia, seni bertanam
holtikultura organik “pringponik” diciptakan warga Pati. Konsep ini
mengawinkan cara menanam dengan sistem hidroponik dan organik,
menggunakan media bambu.
Konsep itu pertama dikenalkan dalam
festival organik tingkat Jawa Tengah di Java Supermall, Semarang, Senin
(5/10/2015). “Pring itu bahasa Jawa. Artinya bambu. Jadi, pringponik itu
seni menanam menggunakan modul bambu,” ujar Muslikun, warga Desa
Langenharjo, Kecamatan Margorejo,Pati, yang menjadi penggagas
pringponik, Selasa (6/10/2015).
Pada dasarnya, kata dia, bambu
ditempati tanaman dengan mengadopsi sistem hidroponik, vertikultur, dan
konvensional. Artinya, itu bersifat universal, menyeluruh dan secara
madani.
“Metode ini saya namakan pringgondani yang diambil dari kata pring
artinya bambu, panggoni berarti tempat, dan madani artinya menyeluruh.
Nama ini disetujui dari pembina organik Kabupaten Pati,” imbuhnya.
Cara
kerja konsep pringponik tersebut yakni menggunakan pompa untuk menyedot
air ke dalam buku-buku bambu. “Cara kerjanya, ada pompa menaikkan air.
Setelah sampai pada bambu bagian atas, mengalir ke bawah, ke atas lagi,
begitu juga seterusnya. Kalau hidroponik biasanya pakai paralon, ini
kita ganti dengan bambu,” imbuhnya.
Ia menyatakan, ide bambu
sebagai media tanam tersebut sebenarnya merupakan sumbangan saran dari
para pencinta hidroponik, yaitu menanam dengan media air. Menurut dia,
seni menanam tidak ada aturan baku atau batas-batas yang mengikat. :Kita
bebas berekspresi,” paparnya.
Ia mengatakan, pegiat tanaman bisa
mengadopsi sistem apa pun dalam menanam holtikultura. Karena itu,
kreativitas dituntut dalam hal ini. Atas ide kreatif itu, Muslikun
bersama dengan tim organik dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Peternakan (Dispertanak) Pati meraih juara sebagai stan paling unik
dalam Festival Organik se-Jawa Tengah di Java Supermall, Semarang, Senin
(5/10/2015) lalu.
Ia berharap, temuan seni bertanam holtikultura
menggunakan bambu dan air tersebut menjadi ikon dan maskot Pati di
bidang holtikultura organik. (LISMANTO / ALI MUNTOHA)
Sumber: Koranmuria